PENJELASANKETAATAN KEPADA ALLAH ADALAH DENGAN MENTAATI RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM Oleh Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi Di dalam pembahasan tentang perintah Allah untuk taat kepada Rasul-Nya, Al-Baihaqi berkata : " Bahwa keterangan tentang ketaatan kepada Allah adalah dengan mentaati utusan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
rozayola9 rozayola9 B. Arab Sekolah Dasar terjawab Iklan Iklan Ofikdoang Ofikdoang Kita harus mentaati perintahnya dan menjauhi segala larangan nya..smga bermanfaat..jngn lupa follow dan Jdikan sbgi jwbn terbaik yah Iklan Iklan sakura63 sakura63 Menjalankan perintahnya dan menjauhi membantu Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Arab Tuliskan tiga perilaku yang mencerminkan nilai positif dari Umar Bin Khattab di lingkungan sekolah​ الجوار أحمد أشم رائحة جميلة ليلى ماذا صنعت لنا يا جدتي ؟ الجدة كعكة كبيرة و لذيذة . ●​ ب- يشعرُ ج- يعودُ د- يحرم يمسك الصائمون كل يوم عن ألأكل و الشرب وغيرهما من أ - الحسنات ج- الحلال د- الطيبات ب- المباحات​ Dalam bahasa arab, "pelajaran sejarah" disebut..... Jangan jawab asal ya! ​ rangkuman tentang sikap sederhana dengan contoh dan surat dalam Al quran untuk sekarang​ Sebelumnya Berikutnya Iklan

AllahSwt berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ "Hai orang-orang yang beriman, jika ‎kamu menolong Allah, maka Allah akan menolongmu dan ‎mengukuhkan pendirianmu." (Q.S. Muhammad: 7)‎

Assalamu’ dalam salah satu tausiyah Buya menjelaskan proses perkembangan keta’atan hamba Allah Swt kepada Choliqnya, mohon penjelasannya Buya. Terima JawabanWa'alaikumussalam Wr. keta’atan seorang hamba Allah dapat dipetik dari surah Faatir ayat, 31- 32 yang artinya, ”Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu Muhammad yaitu Kitab Al-Quran itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sungguh Allah benar-benar Maha Mengetahui, Maha Melihat keadaan hamba-hambaNya. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” Dalam menfsirkan ayat di atas, Syamsuri Badawi menjelaskan dari sudut syari’at, bahwa Pertama; pada mulanya seseorang hamba Allah dikelompokkan kepada Zolimun linafsihi, yaitu dalam ibadahnya mereka ini masih sebatas melaksanakan yang fadlu-fardlu saja. Jika dianalogkan dari sudut pandang Tasawuf mereka ini termasuk dalam kelompok ALLAZI YA’BUDULLAHA LIDDUNYA. Artinya mereka ini masih lebih didominasi urusan kepentingan duniawi saja. Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini Kedua, mereka yang dikelompokkan kepada Muqtasid, mereka yang dalam beribadah sudah memulai dengan yang sunnat-sunnat, namun belum secara berkesinambungan. Apabila ditinjau dari sudud pandang Ilmu Tasawuf, mereka ini termasuk ALLAZI YA’BUDULLAHA LIL AKHIRAH. Artinyamereka sudah menyiapkan untuk kepentingan di akhirat. Ketiga, Saabiqu bil khairot, yaitu mereka yang beribadah kepada Allah Swt. Bukan hanya melakukan yang fardlu-fardlu saaja, akan tetapi yang sunnat-sunnat secara berkesinambungan. Jika ditinjau dari sudud pandang Ilmu Tasawuf, mereka ini dalam kelompok ALLAZI YA’BUDULLAAHA LIWAJHIL KARIIM. Mereka sudah termasuk dalam kelompok AULIYAA ALLAH. Ini atas izin Allah Swt. Bagaimana kiatnya supaya memperoleh izin hendaklah membiasakan diri melakukan ibadah yang sunnat-sunnat, karena dengan ibadah yang sunnat-sunnat ini Allah akan mencintai hambaNya. Sebagaimana dinyatakan Allah Swt. Dalam sebuah Hadits Qudsi ”Diriwayatkan dari Abi Hurairah berkata ”Rasulullah SAW. bersabda; Allah berfirman Barang siapa yang menyakiti wali kekasih Ku maka dia sungguh telah menyakiti-Ku dengan serangan peperangan, hamba-Ku tidak melakukan pendekatan kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tiada henti melaksanakan kesunnahan sehingga Aku mencintainya., Jika Aku sudah jatuh cinta kepada hamba-Ku maka Aku menjadi pendengarannya, pandangannya adalah pandanan-Ku, Aku merupakan kepanjangan tangannya, Aku merupakan kaki yang digunakan untuk berjalan, jika dia meminta kepada-KU pasti Aku akan memberinya, dan jika dia meminta perlindungan maka Aku akan melindunginya kau tidak akan tertolak terhadap sesuatu sementara Aku adalah Pelaku penolakan terhadap jiwa mukmin, hamba-Ku tidak suka terhadap kematian sementara Aku tidak suka terhadap perbuatan jelek hamba-Ku.” Hilyat al-Auliya’ wa Thabaqat al-Ashifiya’, Juz 1, Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini Dengan melazimkan melaksanakan yang sunnat-sunnat Allah Swt. Mencitai hamba-Nya, dan jika hamba-Nya berdo’a niscaya diijbah-Nya. Kedua, berdo’a kepada Allah Swt. Pada saat sujUd di dalam sholat, karena menurut Rasulullah Saw. sedekat-dekat hamba Allah kepada-Nya adalah pada saat sujud, maka perbanyaklah BERDO’A. Ketiga, adapun do’a yang diajarkan Rasulullah Saw. di dalam sujud, diantaranya; ALLAAHUMMA AINNII ALA ZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI IBADATIKA. Artinya; Ya Allah tolonglah aku agar aku ini senantiasa ingat zikir kepada Engkau, bersyukur kepada Engkau dan membaguskan ibadahku terhadap Engaku. Dengan kiat di atas insyaa Allah seseorang dikendaki Allah menjadi hamba-Nya yang baik dengan dianugerahi oleh Allah Swt Taufiq. Menurut Rasulullah Saw. IZAA ARODALLAHU BI’ABDIN KHOIRON ISTA’MAALAHU, QOOLA; KAIFA YASTA’MILUHU YAA RASUL? QOLAA; YUAFFIQUHU LA AMALIN SHOLIHIN QOBLAL MAUT.” Artinya ”Jika Allah Swt menghendaki hamba-Nya menjadi orang baik niscaya dilakukan Allah baginya. Sahabat bertanya; Bagaimana Allah melakukannya Yaa Rasul, dijawab oleh beliau; Allah Swt. Memberikan Taufq kepada orang itu sehingga mudah saja baginya melakukan amal-amal sholeh sebelum dia wafat.” Maka baginya berjamah di masjid menjadi mudah, melaksanakan sholat Tahajjud, Dhuha dll menjadi amalan rutin dan berkesinambungan. * Update COVID-19 8 Juni 2023.
RincianPenjelasan Tentang Iman Kepada Allah Swt. Ketika kita berbicara tentang iman kepada Allah maka kita pun juga akan membahas tentang bagaimana perincian dari iman kepada Allah itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa rincian tentang iman kepada Allah swt. 1. Percaya dan Yakin bahwa Allah itu ada. 2. Percaya dan yakin bahwa Allah itu Esa. 3.
Sebagai manusia, Allah menciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT sekaligus untuk diuji kelak untuk menentukan nasib hidup manusia selanjutnya di akhirat. Untuk bisa menjalankan tujuan tersebut tentu saja manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya. Jika itdak, tentu akan mendatangkan kemalasan untuk melaksanakan segala perintah Allah adanya iman dan taqwa manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan dengan ridho dan petunjuk Allah SWT. Untuk itu, iman dan taqwa mampu menyelamatkan kita bukan hanya di dunia namun juga kelak di akhirat. Untuk itu, ia adalah pondasi kehidupan yang hidup tanpa iman dan taqwa ia seperti rumah tanpa pondasi dan akar yang kuat. Ia akan mudah rapuh, rapuk, dan bahkan tidak akan bisa melindungi orang yang menghuni rumah. Begitupun iman dan taqwa dalam diri manusia. Ia akan melindungi dari segala macam kesesatan, keterperukan, dan berbagai bencana lainnya dalam hidup bisa meningkatkan iman dan taqwa ada berbagai cara dan jalan yang bisa dilakukan. Rukun Iman, Rukun Islam , dan Fungsi Agama tentunya menjadi adalah makhluk yang sering lalai dan tidak awas diri, untuk itu masalah iman dan taqwa pun juga bisa menurun tanpa mengenal waktu. Berikut adalah 20 cara agar manusia dapat meningkatkan iman dan taqwanya dalam Shalat Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki shalat. Shalat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan shalat khusuk dan berkualitas. Itulah shalat yang mencerminkan keimanan dan mengenai shalat juga disampaikan dalam ayat sebagai berikut, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS Al Ankabut 45Selain shalat wajib juga bisa melaksanakan shalat sunnnah seperti Shalat Taubat , Shalat Lailatul Qadar, Shalat Malam Sebelum Tidur , Al-Quran Darimana kita bisa meyakini dan memiliki ketaqwaan kepada Allah? Tentu saja sumbernya adalah Al-Quran yang memberikan kita petunjuk. Untuk itu dalam meningkat iman dan taqwa membaca sumbernya adalah jalan yang tepat. Dengan membaca Al-Quran bukan berarti membaca teksnya, melainkan mentadaburi isinya, dan menjadikannya Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari serta Fungsi Al-quran Bagi Umat ini sebagaimana Allah sampaikan dalam Surat Yunus ayat 37, “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi Al Quran itu membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, diturunkan dari Tuhan semesta alam.”.Untuk itu, tadabur Al-Quran adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika sudah mempelajarinya maka akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan dengan Orang Shaleh Salah satu Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa yaitu bercengkrama dengan orang saleh. Orang shaleh memupuk iman, sedangkan bersamanya maka kita akan termotivasi dan semangat menjalankan segala perintah-perintah Allah. Manusia makhluk sosial, membutuhkan teman dan pendampingan agar hidupnya berwarna dan terdapat dorongan yang berasal dari orang-orang yang shaleh. Bentuklah interaksi bersamanya dan biarkan kita bersosialisasi dan saling mengingatkan kebaikan dengan mereka untuk membantu kita tetap dalam keimanan kepada Allah Buku-Buku Islam Salah satu sumber keimanan adalah ilmu yang kita miliki. Adanya kebermanfaatan ilmu membuat iman dan taqwa kita semakin bertambah. Salah satunya dengan membaca buku-buku islam yang diwariskan ulama atau orang berilmu secara benar lainnya. Ilmu Tasawuf Modern, Ilmu Tauhid Islam, dan Ilmu Kalam dalam Islam bisa juga dipelajari karena sebagai bagian dari ilmu yang membentuk pondasi Ilmu Pengetahuan “Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab wahyu yang bercahaya” QS Al Hajj 8Ilmu di dunia ini segalanya milik Allah. Yang benar adalah milik Allah, hanya manusia saja kadang tidak menangkapnya secara seksama dalam kehidupan sehari-hari. Membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya akan membuat kita semakin tunduk dan takjub, karena ilmu manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang Allah manusia hanya setetes dari luasnya samudera. Hal ini karena Islam dan Ilmu Pengetahuan tentu saling mendukung bukan Alam SemestaAlam semesta jagad raya ini adalah milik Allah SWT. Untuk itu, mentadaburi alam semesta juga salah satu Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa. Aktivitas ini membuat kita semakin yakin dan takjub akan segala ciptaan Allah SWT. Dengan mempelajari kebesaran Allah dan segala isinya, maka keyakinan dan ketaqwaan kita kepada Allah juga akan semakin ini juga disampaikan Allah dalam QS Fushilat ayat 37, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.”Membandingkannya dengan Kepercayaan Lain Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita adalah dengan cara membandingkan ajaran islam dengan ajaran lain tentu dengan metode dan ilmu yang benar. Dengan begitu kita akan mendapatkan bahwa islam yang Allah turunkan adalah bentuk yang paling baik dan sempurna dibandingkan dengan ajaran lainnya. Dengan perbandingan maka akan terlihat yang unggul, maka kita akan bisa menmabah keyakinan kita dan kebanggan kita dalam Perintah Allah Secara KonsistenMenjalankan perintah Allah tentu akan memiliki dampak. Untuk itu, merasakan manfaat dan kebermaknaan dari perintah Allah hanya akan didapatkan ketika kita benar-benar menjalankannya. Misalnya saja, ibadah puasa sebagai bentuk pelatihan diri. Kita tidak akan bisa merasakan manfaat puasa terhadap kesehatan jika tidak melaksanakan amalan ibadah puasa itu tinggi dan sering kita melaksanakan perintah Allah maka akan semakin tinggi pula kita merasakan kebermaknaan akan nilai-nilai islam dan kebermanfaatannya bagi diri Informasi Manfaat atau Dampak dari Perintah AllahCara Meningkatkan Iman dan Taqwa juga dapat di dapat saat kita mau mencari informasi. Semakin kita mengetahui apa manfaat atau dampak yang bisa kita ambil dari sebuah perintah, maka kita akan semakin bersyukur dan merasakan bahagia karena apa yang diperintahkann untuk dijalankan oleh Allah SWT adalah sesuatu yang menyelematkan dan membahagiakan. Untuk itu, kita harus dapat mencari dan menggali informasi mengenai sebuah perintah agar keimanan dan ketaqwaan semakin Evaluasi DiriSebelum melakukan peningkatan biasanya maka diperlukan evaluasi terlebih dahulu. Untuk bisa terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu manusia juga harus melaksanakan evaluasi diri. Evaluasi ini adalah untuk mengukur sejauh apa kita telah beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi harus dijalankan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain. Untuk itu, yang mengukurnya adalah diri kita sendiri, karena diri lah yang lebih tau bagaimana keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Lingkungan yang Buruk Jika kita merasa belum bisa untuk beradabtasi dan menghindari segala kemaksiatan, maka pilihan kita bisa menjauhi lingkungan tersebut sampai kekuatan iman dan taqwa kita meningkat. Menjaga diri lebih baik ketimbang harus tetap berada dalam lingkungan yang membuat diri kita semakin tetapi, menjauhi lingkungan yang buruk bukan berarti kita harus bersikap eksklusif sehingga tidak ada interaksi sosial dengan manusia lainnya. Allah sendiri menyuruh kita untuk bersosialisasi dan bersyiar agar tercitrakan islam yang baik di Terlena dengan Kehidupan DuniaDunia bisa menawarkan kebahagiaan ataupun kesedihan walaupun semuanya hanya sementara. Untuk itu, menjaga dan meningkat keimanan dan ketaqwaan dapat kita lakukan dengan cara menjaga diri agar tidak terlena dengan kehidupan dunia. Biasanya dengan terlena kehidupan dunia, kita juga lupa dengan Allah dan perintahnya. Untuk itu, berhati-hati baik dalam kondisi apapun agar tidak terjebak pada urusan duniawi itu bisa juga kita mempelajari bagaimana cara sukses di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam agar tidak salah menempatkan dunia dalam Majelis Ilmu Menghadiri majelis ilmu adalah cara juga agar keimanan dan ketaqwaan kita bisa meningkat. Majelis ilmu tentu akan memberikan kita banyak hikmah dan juga pencerahan. Bagaimanapun, ilmu selalu kita butuhkan dan membuat diri kita semakin baik setiap saat. Hadirilah majelis ilmu, yang membahas ilmu islam, ilmu pengetahuan yang bermanfaat, agar kebesaran Allah semakin hadir dalam diri ini juga disampaikan dalam Al-Quran , “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS Al Mujadilah 11Menjauhi Stimulus KemaksiatanMenjaga keimanan tentu sama dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat. Jauhi kemaksiatan dan jadikan diri ini kuat terhadap stimulusnya. Jika tidak ingin dihampiri oleh kemaksiatan maka stimulusnya pun dari awal sudah harus kita Akal dan Menjauhi Hawa Nafsu “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.” QS Ar-Rum 24Ayat tersebut menunjukkan bahwa keimanan dan rasa takut kepada Allah hanya akan muncul jika kita menggunakan akal dengan benar. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita bukan hanya persoalan spiritual tapi membutuhkan daya pikir dan nalar yang baik. Untuk itu, dalam meningaktkan keimanan maka dibutuhkan terus menerus mengasah akal agar akal kita tunduk kepada yang benar bukan kepada hawa nafsu Syukur, Menjauhi Mengeluh Memperbanyak syukur dan menjauhi mengeluh bisa juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Syukur berarti kita selalu mencari nikmat dan rezeki Allah di setiap saat dalam kondisi apapun. Dengan begitu kita bisa tetap yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita dan senantiasa membantu kita untuk mendapatkan nikmat dan rezeki yang Dzikir Dengan berdzikir artinya kita sedang mengingat Allah. Dzikir tidak selalu dalam bentuk bacaan yang panjang atau dalam berbagai hitungan. Berdzikir mengingat Allah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Mengingat segala hukum Allah, hukum pengetahuan yang ada di alam ciptaan Allah ataupun adzab atau hukuman Allah. Untuk itu, orang yang berdzikir akan mendekati kepada Allah dan semakin cinta akan syariat Hiburan yang BermanfaatSetiap manusia tentu saja membutuhkan hiburan. Hiburan tentu tidak ada salahnya selagi hiburan tersebut bermanfaat. Untuk itu, meningkatkan keimanan bisa dengan kita melakukan hiburan yang bermanfaat dan menjalankan hiburan tanpa harus meninggalkan perintah Allah Sunnah Rasul “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat.” Mereka berdoa “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” QS Al Baqarah 285Dalam ayat diatas, menunjukkan bahwa mengikuti sunnah Rasul adalah cara yang bisa juga dilakukan untuk meningkatkan iman dan taqwa. Sunnah rasul atau apa yang Rasulullah lakukan sejatinya adalah jalan-jalan yang diarahkan menuju Ridho Allah SWT. Untuk itu, muslim yang mengikuti sunnah rasul tentu akan mendapatkan juga jalan dan arah yang sama sebagaimana Hidup yang Allah Berikan Iman dan taqwa yang kuat serta senantiasa meningkat hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang menikmati hidup dari Allah SWT. Mereka akan mendapatkan keimanan dan ketaqwaan karena merasakan hidup yang penuh syukur, nikmat, pertolongan Allah, dan rezeki. Mereka yang merasakan ini tentu akan mendapatkan kenikmatan hidup dunia dan ini juga disampaikan dalam ayat berikut, “Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan Kami sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata” QS Adh Dhukan 33Kunci Meningkatkan Iman dan TaqwaKunci dari semua jalan meningkatkan iman dan taqwa adalah menjalankan semuanya secara bertahap, konsisten, sungguh-sungguh, niat yang lurus dan selalu berusaha untuk mencari lingkungan atau proses kondisi diri yang baik. Bagaimanapun juga manusia memiliki kelemahan dan semua itu harus dicoba dengan pengondisian konsisten yang tinggi tentu saja iman dan taqwa tidak akan meningkat, justru malah stagnan atau bahkan melemah. Maka itu iman dan taqwa jika ingin meningkat ia harus dipupuk terus menerus, dipelihara dan jangan sampai terperosok jurang kesesatan yang lebih itu, umat islam harus senantiasa mengingat bahwa sekali terpuruk maka syetan akan selalu menggoda untuk jatuh lebih dalam. Sebelum terpuruk, maka jangan sampai kita mendekati atau menyentuh lingkaran yang dibuat oleh setan untuk menjebak manusia. Hal ini sebagiamana juga disampaikan dalam ayat,“Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.” QS Ali Imran 177Semoga umat islam selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT sehingga bisa selamat dalam menjalankan hidup di dunia dan Islam TerkaitAmalan Sunnah di Malam JumatCara Agar Tetap Istiqomah di Jalan AllahHikmah Silaturahmi Keutamaan BersedekahKeutamaan Malam Nisfu Sya’banCara Menjaga Pandangan Menurut IslamIstiqomah Dalam IslamManfaat TawakalBacaan Doa Shalat Tahajud Imamkepada hari akhir harus dapat dibuktikan dengan A.kesungguhan hatiB.kemantapan perbuatan sehari hariD.pembacaan 2 kalimat syahada t 1.saya babgun tidur jam 03:00 pagi 2.zahra pergi ke madrasah 06.30 bagi 3.ibu pergi ke kebun jam 07:00 4.ayahku pulang dari kantor jam 12:00 tepat 5.p
JAKARTA — Dalam beribadah kepada Allah SWT maupun menjalankan kehidupan, niat menjadi hal utama. Selain niat, keikhlasan juga diperlukan agar segala usaha yang di lakukan menjadi lebih baik. Keberadaan niat harus disertai pembebasan dari segala keburukan, nafsu, dan keduniaan; harus ikhlas karena Allah. Dalam kitab Tazkiyatun Nafs yang dikutip Ustaz Ali Akhmadi, hal pertama yang dibahas adalah perihal ikhlas. Ikhlas artinya memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada Allah SWT dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Ikhlas adalah syarat diterimanya amal saleh yang dilaksanakan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Dalam QS al-Bayyinah ayat 5, Allah SWT berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan ke pada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka men dirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." Ustaz Ali Akhmadi menyebutkan, agama Islam merupakan agama yang bersih dari kesyirikan dan ria. Ikhlas menjadi kunci utama dalam menjalankan segala ibadah dan ketentuan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan an-Nasai dituliskan, "Sesungguhnya Allah Subha nahu Wata'ala tidak menerima suatu amal kecuali jika dikerjakan murni ka rena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya." Keikhlasan juga disebut banyak dibahas dalam Alquran. Dalam QS al- An'am ayat 162, Nabi Muhammad SAW berkata, "Katakanlah sesungguhnya sha latku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam." Ini menunjukkan keikhlasan dan kepasrahan yang dilakukan Rasulullah dalam menjalankan kehidupannya. "Seluruh kehidupan ini adalah ibadah. Kegiatan amal itu ada macam-macamnya, tapi jika dikelompokkan berda sarkan niat maka menjadi dua. Ada yang karena Allah dan Rasul dan ada yang ditambah dengan tujuan lainnya," ujar Ustaz Ali. Suatu kelompok amal juga diawali dari niat. Siapa pun yang perbuatan hijrahnya betul-betul semata-mata karena Allah SWT dan Rasulnya, maka semua ibadah itu diterima oleh Allah SWT. Seseorang itu juga akan menda patkan kenikmatan di dunia maupun akhirat. Namun, jika seseorang mela kukan sesuatu karena dunia, ia akan mendapatkan dunia tanpa mendapatkan akhirat. Dalam QS an-Nisa ayat 134 Allah SWT berfirman, "Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia saja maka ia merugi karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Men dengar lagi Maha Melihat." Dalam QS as-Syura ayat 20 juga dituliskan, "Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan ba rang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat." Dalam surah lainnya, yakni QS Hud ayat 15, Allah SWT kembali menegaskan akan kenikmatan dunia dan akhirat dari munculnya niat dan keikhlasan. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, "Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan." Ustaz Ali menyebut semua tentang niat dan keikhlasan serta nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya telah dituliskan dengan gamblang dalam Alquran. Jika ada orang yang sibuk de ngan urusan kepada Allah SWT, dalam Al quran dijamin meski ia tidak meminta kenikmatan di dunia akan tetap diberi kan. Namun, bagi seorang hamba yang hanya berorientasi pada dunia, ia mendapatkan dunia tanpa mendapatkan akhirat. "Catatan rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sudah diberikan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan alam semesta," ujarnya. Ia pun menyebutkan, meski rezeki seseorang sudah dijamin, ikhtiar tetap diperlukan untuk menunjukkan kesungguhan dan ditujukan karena Allah SWT. Kata ikhlas memang gampang untuk diucapkan, tetapi susah untuk dilaksa nakan. Terkadang sudah merasa ikhlas, tapi beberapa menit kemudian bisa jadi ada masalah sehingga niat ikhlas tadi men jadi batal. Kalau ikhlas yang dira sakan karena Allah, tidak akan ada omong an di belakang. QS Fatir ayat 10 menegaskan tentang apa yang didapatkan seorang hamba adalah sama dengan apa yang ia ucap kan. Dalam ayat tersebut Allah SWT ber firman, "Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur." Dari Abu Sa'id ra dalam HR Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibar kan nya tinggi-tinggi sesuai dengan peng khianatannya. Ketahuilah, tak ada peng khianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya." "Ikhlas ini memang tidak mudah, apalagi untuk Allah SWT. Ciri-ciri orang yang ikhlas, dia tidak banyak bicara ketika melakukan suatu hal dan niat dari awal ditujukan kepada Allah. Sikapnya juga sama ketika mendapatkan pujian atau celaan," ujar Ustaz Ali.
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Seorang mukmin hendaknya menunjukkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan juga Rasul-Nya. Dan bagaimana cara menunjukkannya? Dikutip dari buku Ambillah Aqidahmu dari Alquran dan As-sunnah yang shahih yang difahami Shahabat Radhiyallahu Anhum, menunjukkan kecintaan yakni dengan mematuhi dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
Jawaban-salat 5 waktu -bersyukur atas apa yg telah di berikan -menjadikan al-qur'an sevagain pendoman hidup -saling mengasihi sesama makhluk di bumi-menunaikan ibadah puasa-menunaikan zakat Jawabandengan menjalankan ibadah kpadanyadan selalu berdoa dan kalo salahsemoga membantu

Pengertiansyukur. "Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada diri kita . Syukur kepada Allah swt berarti ucapan, sikap, dan perbuatan terimakasih kepada allah swt, dan penggakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang diberikanNya. Nikmat yang diberikan Allah sangat banyak bentuknya dan bermacam macam, disetiap detik yang dilalui

Menjalan perintah nya dan menjauhi larangannyaMempertahan rukun islam dan rukun iman 60fVXdw. 414 119 100 39 183 97 210 246 342

bagaimana cara menunjukkan ketaatan kepada allah swt