Ucapan bahagia, disebut juga ucapan berbahagia atau sabda bahagia, adalah bagian dari kotbah Yesus di bukit yang isinya mengandung nasihat tentang arti kebahagiaan yang sejati. Kotbah di Bukit yang disampaikan oleh Yesus terdapat dalam kitab Matius Matius pasal 5-7. Ucapan-ucapan kebahagiaan yang diajarkan Yesus ini bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang banyak orang saat itu—bahkan juga pada masa kini. Selain Matius, Lukas juga memuat kumpulan Ucapan Berbahagia ini. Perbedaannya adalah di dalam tulisan Lukas, selain mengucapkan "Berbahagialah", Yesus juga mengucapkan kata-kata yang keras yang dimulai dengan "Celakalah"Episodekedua dalam seri renungan tentang norma-norma kehidupan orang percaya dalam kerajaan Allah dengan tema: Ucapan bahagia Yesus (Matius 5:1-12). - 1. Ucapan bahagia Yesus sebagai pemberi kebahagiaan dan sukacita sejati. - 2. Terang sinar cahaya yang memurnikan kita. - 3. Delapan ucapan bahagia Yesus sebagai syarat masuk dan hidup dalam
Ilustrasi matius 5 Foto UnsplashAlkitab membahas tiga hal berbeda dalam Injil Matius 5, yaitu ucapan bahagia, garam dan terang dunia, serta Yesus dan hukum Taurat. Pasal lima terdiri dari 48 ayat yang dipisahkan menjadi tiga antara ketiga pembahasan tersebut, “garam dan terang dunia” menjadi topik yang kerap kali dibahas pendeta di gereja. Topik itu sering dikaitkan dengan karakter serta cara hidup umat memahami makna Matius 5 lebih mendalam, Anda bisa menyimak ulasan berikut. Namun sebelumnya, ada baiknya untuk mengetahui ayat Alkitab Matius 5 terlebih matius 5 Foto UnsplashBunyi Matius 5 dalam AlkitabSeperti diketahui, Matius 5 terdiri dari 48 ayat. Berikut beberapa bunyi ayat Alkitab-nya1. Perikop Ucapan Bahagia1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya3 Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”2. Perikop Garam dan Terang Dunia13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”Ilustrasi matius 5 Foto UnsplashMakna Matius 5 dalam AlkitabSetiap perikop dalam Matius 5 mengandung makna penting yang berbeda-beda. Mengutip Jurnal Makna Ucapan Bahagia dalam Injil Matius 51-12 tulisan Ruwi Hastuti, perikop “Ucapan Bahagia” memaparkan penjelasan Tuhan Yesus Kristus mengenai kekekalan khotbahnya, Yesus menjelaskan delapan sifat orang yang diberkati, bahagia, dan hidupnya berkenan di hadapan Tuhan. Yesus juga menegaskan agar orang percaya hidup oleh iman kepada Anak Allah dan berbahagia atas segala sesuatu yang terjadi dalam pada perikop “Garam dan Terang Dunia”, umat Kristiani diingatkan untuk menjadi garam dan terang dunia. Menjadi garam artinya umat harus memberikan pengaruh yang baik kepada orang di sekitar. Layaknya garam yang memberikan rasa Jurnal Makna Garam dan Terang Dunia Menurut Injil Matius 513-16 dan Aplikasinya bagi Gereja Masa Kini karya Herlince Rumahorbo, menjadi terang artinya umat harus memberitakan Injil dan kebenaran firman Allah kepada menjadi garam dan terang, umat harus melekat pada Tuhan Yesus dan tidak mudah terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan duniawi yang bertentangan dengan terakhir, “Yesus dan Hukum Taurat”, menjelaskan bahwa memelihara perintah hukum Taurat adalah syarat untuk memasuki Kerajaan Surga. Perikop tersebut juga membahas perintah untuk mengasihi sesama dan musuh.
Syalom..Berharap video ini dapat membantu Saudara mengingat kembali "ucapan bahagia" yang diucapkan oleh Yesus dan kiranya Saudara diberkati. Ucapan bahagia, disebut juga ucapan berkat alias sabda bahagia, adalah adegan dari kotbah Yesus di argo nan isinya mengandung nasihat tentang kelebihan kegembiraan nan sejati. Kotbah di Argo yang disampaikan oleh Yesus terdapat dalam kitab Matius Matius pasal 5-7. Ucapan-ucapan kebahagiaan yang diajarkan Yesus ini bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang banyak bani adam momen itu — bahkan lagi puas kontemporer. Selain Matius, Lukas kembali memuat kumpulan Ucapan Berbahagia ini. Perbedaannya yaitu di dalam coretan Lukas, selain mengucapkan “Berbahagialah”, Yesus pula mengucapkan kata-kata yang berkanjang nan dimulai dengan “Celakalah” Matius 52-12 Maka Yesuspun start berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya 2 Berbahagialah basyar yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kekaisaran Sorga. 3 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 4 Berbahagialah hamba allah nan lunglai halus, karena mereka akan memiliki mayapada. 5 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan legalitas, karena mereka akan dipuaskan. 6 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 7 Berbahagialah orang yang putih hatinya, karena mereka akan melihat Almalik. 8 Berbahagialah orang yang mengirimkan damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 9 Berbahagialah individu nan dianiaya oleh sebab keabsahan, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 10 Berbahagialah sira, seandainya karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala apa yang jahat. 11 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-rasul nan sebelum beliau. 12 Lukas 620-26 “ Tinggal Yesus memandang murid-siswa-Nya dan berkata Berbahagialah, hai kamu nan miskin, karena kamulah nan empunya Imperium Halikuljabbar. Berbahagialah, hai engkau yang masa ini ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang masa ini ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, seandainya karena Anak asuh Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mengaibkan dia serta menolak namamu laksana sesuatu yang jahat. Bersukacitalah plong waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu ki akbar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Doang celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena intern kekayaanmu ia sudah lalu memperoleh penghiburanmu. Celakalah anda, nan waktu ini ini kenyang, karena anda akan lapar. Celakalah engkau, yang kini ini tertawa, karena engkau akan berdukacita dan menangis. Celakalah ia, jika semua turunan memuji beliau; karena secara demikian juga leluhur mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu. ” Berbahagialah khalayak yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Ditulis dalam abjad bahasa Aram yang ditemukan di Pesyita. Tatap juga Katekismus Gereja Katolik 1716-1729